OKU TIMUR, INFONASIONALNEWS.ONLINE—Suasana penuh semangat dan kekompakan masyarakat Desa Petanggan, Kecamatan Belitang Mulya, mewarnai kunjungan Tim Penilai Lomba Tanaman Obat Keluarga (TOGA) tingkat Kabupaten OKU Timur pada Selasa (17/06). Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian penilaian lomba TOGA yang digelar oleh Dinas Kesehatan Kabupaten OKU Timur sebagai upaya untuk mendorong pemanfaatan tanaman herbal sebagai solusi kesehatan alami yang berbasis masyarakat.
Kunjungan tim penilai dipusatkan di Kebun TOGA Asuhan Mandiri “Melati”, yang menjadi andalan Desa Petanggan dalam ajang lomba tingkat kabupaten ini. Kebun TOGA tersebut tidak hanya berfungsi sebagai tempat budidaya tanaman obat, tetapi juga sebagai pusat edukasi, wisata herbal, serta ruang terbuka hijau bagi masyarakat sekitar.
Dalam kegiatan tersebut, hadir sejumlah tokoh penting, di antaranya Kepala Desa Petanggan Bustanil Arifin, Camat Belitang Mulya Sigit Haryo Yudanto, SE, Kepala UPTD Puskesmas Purwodadi Priadi Yusra Wijaya, S.KM, M.Kes, Kepala KUA Belitang Mulya, para kepala desa se-Kecamatan Belitang Mulya, Tim Penggerak PKK, kader Posyandu, serta berbagai tamu undangan lainnya.
Acara dimulai dengan pameran berbagai olahan tanaman TOGA, seperti minuman herbal dari daun sirsak dan rosella, makanan ringan berbahan lidah buaya, hingga jamu tradisional. Produk-produk ini merupakan hasil kreativitas warga dan kader kesehatan desa yang telah mendapatkan pembinaan dari pihak Puskesmas serta PKK.
Penilaian dilakukan secara menyeluruh oleh tim juri dari Dinas Kesehatan Kabupaten OKU Timur bersama perwakilan kecamatan. Metode penilaian mencakup wawancara, sesi tanya jawab, serta observasi langsung ke lokasi kebun. Fokus penilaian tidak hanya pada keberagaman dan pemanfaatan tanaman, tetapi juga pada keberlanjutan program, peran serta lintas sektor, dan dukungan aktif dari fasilitas kesehatan setempat.
Dalam sambutannya, Camat Belitang Mulya Sigit Haryo Yudanto memberikan apresiasi tinggi terhadap semangat dan partisipasi aktif masyarakat Desa Petanggan dalam mengembangkan TOGA. Ia menyatakan bahwa keberadaan kebun TOGA tidak hanya bermanfaat secara kesehatan, tetapi juga memiliki nilai edukatif dan ekonomis yang bisa menjadi potensi desa ke depan.
"TOGA Bukan sekedar perlombaan,melainkan menjadi langkah nyata menuju kemandirian kesehatan masyarakat berbasis lokal,ini adalah bentuk inovasi yang harus terus di kembangan " Ujarnya.
Senada dengan itu, Yuniati, perwakilan tim penilai dari Dinas Kesehatan OKU Timur, menekankan bahwa pihaknya mencari desa yang mampu menjaga keberlanjutan program TOGA dalam jangka panjang. Ia berharap program ini tidak hanya muncul menjelang lomba, tetapi benar-benar menjadi bagian dari pola hidup sehat masyarakat desa.
Kegiatan diakhiri dengan sesi foto bersama antara tim penilai, pejabat yang hadir, dan masyarakat sebagai bentuk apresiasi atas terlaksananya kegiatan dengan lancar, tertib, dan penuh kebersamaan.
Dengan terlaksananya kunjungan ini, diharapkan Desa Petanggan dapat menjadi contoh inspiratif dalam pengembangan TOGA secara mandiri dan berkelanjutan, serta memperkuat peran desa sebagai garda terdepan dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
(Agustian)
.jpg)
.jpg)
.png)
