OKU TIMUR, INFO NASIONAL NEWS.ONLINE — Masyarakat Desa Bangun Rejo, Kecamatan Belitang II, Kabupaten OKU Timur, Sumatra Selatan, menggelar peringatan Tahun Baru Islam 1447 Hijriah yang dirangkaikan dengan acara adat Bersih Desa pada Kamis malam (26/06). Kegiatan ini berlangsung meriah di lapangan sepak bola desa setempat.
Rangkaian acara diawali dengan tasyakuran, pembacaan Yasin, dan doa bersama.Tradisi bersih desa yang menjadi puncak acara turut dimeriahkan dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk oleh dalang Punari dari Bangun Rejo, bersama grup PGP Setyo Laras BK 18.
Acara tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, di antaranya Anggota DPRD OKU Timur dari Fraksi PDI Perjuangan,I Ketut Budiyasa,S.Ag, Sekretaris Desa sekaligus Plh. Kepala Desa Bangun Rejo Sudarno, Kasi PMD Kecamatan Belitang II Eko Y. Muhtar, ST (mewakili Camat), Babinsa Kopda Saiful Bahri, perangkat desa, serta tokoh masyarakat, agama, adat, dan tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Kasi PMD Kecamatan Belitang II menyampaikan apresiasi atas kekompakan masyarakat Bangun Rejo. Ia berharap semangat gotong royong dalam pelaksanaan kegiatan ini bisa menjadi contoh bagi desa-desa lainnya di wilayah tersebut.
“Saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada perangkat desa, panitia, dan seluruh masyarakat yang telah bekerja keras menyukseskan acara ini. Mari kita terus lestarikan adat dan budaya lokal,” ujarnya.
Senada dengan itu, Sudarno selaku Sekdes sekaligus Plh.Kades Bangun Rejo, juga menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat.Ia menjelaskan bahwa acara ini terlaksana berkat swadaya dan partisipasi aktif warga.
“Total dana yang terkumpul untuk acara ini sebesar Rp21.423.000. Semuanya berasal dari iuran perangkat desa sebesar Rp11.360.000, swadaya masyarakat Rp4.563.000, dan kontribusi dari pihak ketiga sebesar Rp5.500.000,” ungkap Sudarno dalam laporannya.
Ia berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan setiap tahun sebagai bentuk pelestarian budaya dan penguatan kebersamaan masyarakat.
Acara ditutup dengan pertunjukan wayang kulit yang berlangsung semalam suntuk, yang menjadi hiburan sekaligus simbol pemersatu budaya bagi warga Bangun Rejo.
(Agustian)